Bisnisku

Kisah perjalanan suatu usaha yang menginspiratif

Strategi Bisnis

Cara membangun usaha dengan strategi ampuh oleh Sang ahli

Kisah Sukses

Suatu kisah perjalanan seorang Bob Sadino dalam berbisnis.

Rabu, 31 Mei 2017

Strategi bisnis Bob Sadino

1. Realisasikan ide secara maksimal
Sebenarnya setiap orang itu memiliki potensi dan impiannya masing-masing. Hanya saja yang menjadi kendala adalah impian-impiannya nya itu tidak pernah di coba untuk di realisasikan. Ada pepatah bijak mengatakan, “ide-ide kecil yang terlaksana lebih baik dari ide-ide besar tapi belum di ungkapkan.”


2. Harus berani memulai
Sebagian orang mungkin merasa bahwa bisnis itu adalah dunia yang bebas, tidak menentu pendapatannya sehingga takut untuk terjun ke dalamnya. Ini yang menjadi penghambat seseorang untuk bisa memulai bisnisnya.


3. Jangan terlalu banyak analisis
Sebagian orang mungkin merasa bahwa jika mencoba berbisnis mereka tidak akan mendapat pendapatan yang pasti seperti orang-orang kantoran atau takut rugi jika bisnisnya gagal. Justru inilah penghambat, kuncinya adalah JUST DO IT! urusan hasil tergantung dari kerja keras dan usaha kita.


4. Jangan ingin serba instant
Senomena masyarakat kita yang memiliki antusianme besar terhadap acara seperti Indonesian Idol atau reality show yang berbau pencarian bakat menunjukkan bahwa masih banyak orang-orang yang ingin mencapai kesuksesan secara instant. Padahal sesuatu yang di dapatkan secara mudah akan menghilang dengan cara yang mudah juga dan tentu ini tidak akan membentuk karakter manusia yang tangguh.


5. Bermimpi besar
Kita lihat dari film sang Pemimpi bahwa kekuatan mimpi itu bisa menjadi pembakar semangat kita untuk meraih cita-cita. Ketiga sahabat itu memiliki mimpi besar untuk bisa melanjutkan studi hingga ke luar negeri dan akhirnya tercapai. Bill Gates, diawal karirnya pernah bermimpi bahwa setiap rumah akan memiliki computer dan ini terbukti.


6. Jangan terpaku pada pendidikan
Tidak jarang fenomena masyarakat kita yang bisa menjadi sukses tanpa meilihat latar belakang pendidikannya lihat saja Sujiwo Tejo yang berlatar pendidikan matematika, malah sukses menjadi seniman. Tidak selamanya latar belakang pendidikan menentukan karir kita ke dapan, kecuali untuk karir di bidang pendidikan.


7. Be positive thinking
Thomas Alfa Edison melakukan 999 kali percobaan tetapi masih gagal. Beliau berkata, “Aku berhasil menemukan 999 cara yang gagal dalam pembuatan lampu.” Ini menunjukkan kekuatan berpikir positive akan memudahkan langkah kita.


8. Bekerja Sama
Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa bekerja sendirian. Manusia saling membutuhkan, bohong besar jika ada seseorang yang men-klaim dirinya sukses atas usahanya sendiri, pasti di dalam kesuksesannya itu terapat orang-orang yang membantu dia, baik secara langsung maupun tidak.


9. Tahu tentang kewirausahaan
kita ingin berperang tetapi tidak mengetahui siapa musuh kita, itu merupakan kesalahan besar. Jika kita ingin memasarkan produk kita, tentu kita harus tahu pasar. Jangan sampai setelah terjun ke lapangan kita mengalamai kelabakan karena tidak hapal medan.


10. Fokus
Mungkin karena sifat ingin buru-buru kaya, kita mengambil spesialisasi bisnis terlalu banyak sehingga hasilnya pun tidak maksimal karena tidak bisa di jalani secara focus. Akibatnya kosentrasi terpecah, masih mending jika usahanya sukses, tetapi bagaimana jika keduanya gagal?


11. Peduli Konsumen
Pembeli adalah raja. Bob Sadino ini adalah orang yang memperhatikan konsumen. Caci maki dari seorang pembantu rumah tangga ia jadikan masukan bagi manajemen pemasarannya. Ia menjadikan keluhan konsumen sebagai masukan dan langkah perbaikan kedepannya.


12. Utamakan Kualitas
Beliau sangat memperhatikan kualitas barang yang akan di jual. Beliau tidak ingin mengecewakan konsumen dengan barang yang rusak atau catat.


13. Kerjakan Semua Dengan Tuntas
Tidak bekerja setengah-setengah, apabila telah memulai usaha maka bekerjalah dengan seirus. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena akan menyia-nyiakan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk memulai bisnis.


14. Pandai menempatkan Prioritas
Urutan kerja di urut berdasarkan prioritas sehingga tidak ada pekerjaan menumpuk di akhir-akhir.


15. Kerja Keras Dan Kerja Cerdas
Banyak orang yang merasa telah bekerja keras namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Misal saja mahasiswa tingkat akhir yang mengejar kelulusan di bulan Juli ini, walaupun ia tergolong mahasiswa yang memiliki IPK di atas rata-rata, bagaimana jika ia lupa memperhatikan jumlah SKS-nya ? mungkin saja ia tidak jadi lulus Juli karena kurang 1 SKS saja. Ia lupa berkerja cerdas, lupa strategi.


16. Tidak Mencampur Adukan Uang Pribadi dengan Perusahaan
Hal ini bisa memacu tindakan korupsi, walaupun dalam jumlah yang kecil. Uang perusahaan bisa saja tercampur denga uang pribadi karena terdapat keteledoran dalam hal pencatatan keuangan. Sebaiknya rekeningnya di pisah, untuk memudahkan pengaturan keuangan juga.


17. Jangan Menyerah
Kegagalan adalah bumbu kehidupan, kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia tangguh

18. Selalu Melibatkan Allah Dalam Setiap Aktifitas
Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Dalam segala aktifitas kita akan bernilai ibadah.


19. Berprilaku Baik
Inilah mata uang berlaku dimana saja. Dengan perilaku yang baik, masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada kita sehingga orang-orang akan percaya akan kredibilitas kita. Kita pun bisa dengan mudah masuk dalam lingkungan masyarakat.

Bob Sadino

Intrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Dia sempat menjadi supir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100.
Penampilannya eksentrik. Bercelana pendek jins, kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, dan kerap menyelipkan cangklong di mulutnya. Ya, itulah sosok pengusaha ternama Bob Sadino, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan kuli bangunan dengan upah harian Rp100.
Celana pendek memang menjadi “pakaian dinas” Om Bob –begitu dia biasa disapa– dalam setiap aktivitasnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.
“Keanehan” juga terlihat dari perjalanan hidupnya. Kemapanan yang diterimanya pernah dianggap sebagai hal yang membosankan yang harus ditinggalkan. Anak bungsu dari keluarga berkecukupan ini mungkin tidak akan menjadi seorang entrepreneur yang menjadi rujukan semua orang seperti sekarang jika dulu tidak memilih untuk menjadi “orang miskin”.
Sewaktu orangtuanya meninggal, Bob yang kala itu berusia 19 tahun mewarisi seluruh hartake kayaan keluarganya karena semua saudara kandungnya kala itu sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam, Belanda, juga di Hamburg, Jerman. Di Eropa ini dia bertemu Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya.
Sebelumnya dia sempat bekerja di Unilever Indonesia. Namun, hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yang membosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dan sumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. “Dengan besaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana. Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja, terus menikmati hidup,” tulis Bob Sadino dalam bukunya Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila.
Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Kala itu dia membawa serta dua mobil Mercedes miliknya. Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satu mobil Mercedes yang tersisa dijadikan “senjata” pertama oleh Bob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap. Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnya hancur tanpa bisa diperbaiki.
Setelah itu Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika dia membeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeli beras.
“Kalau kamu masih merokok, malam ini besok kita tidak bisa membeli beras,” ucap istrinya memperingati.
Kondisi tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bagaimana Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya.
Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. “Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi,” papar Bob.
Jalan terang mulai terbuka ketika seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.
Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino.
“Kalau saja saya terima bantuan kakak-kakak saya waktu itu, mungkin saya tidak bisa bicara seperti ini kepada Anda. Mungkin saja Kemstick tidak akan pernah ada,” ujar Bob.
Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorang entrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung dengan realitas, tidak hanya berteori.
Karena itu, menurutnya, menjadi sarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karena dunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadi sekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. “Kita punya ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidak mampu, apalagi menghidupi orang lain,” jelas Bob.
Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.
“Tahu” merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan “bisa” ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan “terampil” adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara “ahli” menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat “ahli” harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Cloony Hijab

Cloony hijab adalah akun usaha yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan para hijabers dalam memilih berbagai macam model hijab. Cloony hijab menawarkan berbagai macam motif hijab modern pada saat ini.

Usaha ini sudah berjalan sejak bulan Juni 2016 yang lalu, usaha ini juga belum berjalan lancar dan belum terlalu besar sehingga keuntungan yang didapat juga belum besar.

Selain menjual berbagai macam model hijab, Cloony hijab juga memberikan peluang bisnis untuk orang lain yang ingin memiliki penghasilan seperti menjadi salah satu reseller dari Cloony hijab tersebut.